ASING

Kita selalu saja mengkhawatirkan hal-hal yang jauh ke depan, tapi tidak menghiraukan apa yang terpampang menghalang di depan.
Mencintai orang lain bisa kita tunggu sampai kita sukses, punya pekerjaan yang mapan, dan kehidupan yang lebih baik. Membanggakan keluarga bisa kita lakukan nanti ketika sudah meraih keberhasilan-keberhasilan, ketika dapat berbuat lebih untuk mereka.
Tapi bagaimana dengan membahagiakan diri sendiri? Kita terlalu sering mengorbankan masa kini untuk masa depan yang bahkan belum pasti apakah akan datang.

Dua, tiga, atau lima tahun lagi adalah waktu yang cukup lama
Tapi kita selalu terlalu bersemangat
Menata, membayangkan, merencanakan
Hingga kadang takut sendiri
Pada tempat asing bernama masa depan
Seringkali sampai lupa, hari ini sudah berbuat apa saja?

Comments

Popular Posts