Sepucuk Surat Untukmu

Nanti kalau kau sudah sadar dan paham, jangan sampai itu saat kau telah kehilanganku sebagai pegangan. 

Waktu terus melangkah maju, bukan? Suatu saat akan ada hari dimana kau telah mencapai kesempurnaan hidup tapi rela menukar semua yang kau punya saat itu demi kembali mendapat satu hari tak sempurna bersamaku.

“Aku lelah, maaf tak lagi aku bisa melanjutkannya”
Diam, aku tertunduk. Kau sempurna dan aku hanya segelintir cerita yang tak membahagiakanmu.

Ini akan jadi sebuah keistimewaan karena hatiku patah karenamu. Tidakkah kau dengar retakannya yang renyah, pecahannya yang elok, dan lukanya yang artistik?
Tidakkah kau lihat tanda tanya itu? Sebuah bentuk kebodohan dan ketulusanku.

Lalu setelah patah hati, waktu akan mengobati. Akan ada pelajaran yang dipetik. Orang yang lebih baik sudah siap menjemput. Atau dia kembali dengan ribuan alasan penyesalan. Tidak! Itu hanya imajinasi yang dikarang para pengarang untuk mengakhiri ceritanya.

Tapi keinginan untuk kembali pada suatu garis waktu kenangan tertentu, itu nyata.


Comments

Popular Posts