Tiga Kata

Kadang, yang berat itu malah bukan melepaskan. Tapi, menerima.

“Engga gitu mas, gabisa dong mas abi asal minta ubah konsep bazarnya gitu aja, kan itu satu kesatuan sama konsep didalem”

“Bisa dong kan mereka kliennya. Pertimbangan mereka juga cukup jelas kok”

“Ya berarti aku yang gabisa, cuma 2 hari loh mas jangka waktunya”

“Ini bukan masalah bisa atau gabisa. Tapi harus atau ga harus. Uda, ntar mas dika bantuin”

Bukan bisa atau gabisa, tapi harus atau ga harus. Seperti, ketika ada kenangan-kenangan dihatimu yang harus kamu lepaskan karena terkadang itu menyakitkan.

“Yuk makan dulu”

“Bentar mas dikit lagi, aku ga laper kok”

“Kamu sibuk ngejar deadline atau sibuk cari pelarian dari masalahmu?”

“Emm.. mie ayam citarum aja yuk mas”

“Ga selalu terlihat kuat itu wajar kok ra, gapapa”

Tidak selalu terlihat kuat itu wajar. Bagaimana mungkin seseorang bisa tetap terlihat kuat saat setiap orang di dunia juga tau, bahwa kehilangan adalah salah satu alasan untuk lupa kalau hidup tetap harus berjalan bagaimanapun kerasnya keadaan. 

“Kalau kamu mencampur urusan pribadimu sama kerjaan, makan hati jadinya”

“Sulit mas dik, bingung clara”

“Ya kehidupan nyata mah emang sulit ra, rumit. Hanya perlu dijalani aja”


Kehidupan nyata memang sulit. Kehidupan nyata lebih rumit dari selogan di mobil. Kehidupan nyata itu kacau, semua ada batasannya, kita semua membuat kesalahan, yang berarti kita banyak kesamaan. 

Comments

Popular Posts