Asumsi

Seringkali kita terlalu cepat mengartikan sesuatu, menilai seseorang, memberi asumsi, sampai lupa bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari yang terlihat.

Kalau kalimatku membuatmu merasa terpojokkan, kalau marahku kau balas marah, kalau tangisku kau anggap bualan, kalau langkahku tak pernah kau anggap cukup.

Lalu harus dengan cara apa aku menunjukan perasaanku? Memaksaku tak merasakannya hanya menuntutku tak jadi makhluk hidup alakadarnya. Padahal kau bilang cinta apa adanya.

Lalu harus dengan cara apa aku menunjukan rasa cinta? Saat rasa syukur yang begitu tipis membuat segala sesuatunya tak bermakna.


Apa ego kita sudah menang? Karena kita tak sanggup membakar ego sehingga kita dibakar ego.

Comments

Popular Posts